05.15

Pijit Nikmat Sama Bude Surti

Indo Player 18 - Namaku Jono. Saat ini aku akan memasuki masa kuliah. Karena aku baru lulus SMU, dan setelah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, aku diterima di salah satu universitas negri di Jogja. Karena aku harus tinggal di Jogja, Ibuku menyuruhku untuk tinggal di rumah Bude Surti. Kakak Ibu, umurnya cuman selisih setahun dengan Ibu. Ibu tidak memperbolehkan aku untuk kos supaya aku ada yang mengawasi.

Beberapa minggu pertama terasa berat bagiku. Karena mungkin aku gak terbiasa hidup jauh dari orang tuaku. Di rumah bude Surti cuman ada anak semata wayangnya, ipung yang masih duduk di abngku SMP. Sedangkan suaminya pergi ke luar pulau. Karena bekerja sebagai kontraktor jalan, dan mendapat proyek di Banjarmasin. Dan terakhir pulang saat lebaran tahun lalu. Bude ku dulunya adalah seorang sinden. Dulu, kata beliau tiap hari hampir pasti ada tanggapan. Tapi sekarang dia mengurangi intensitasnya supaya bisa fokus mengawasi sekolah ipung. Anak semata wayangnya.

Hingga pada suatu hari ada suatu kejadian yang membuatku mulai merasa kerasan tinggal di Jogja. Saat itu aku baru pulang kuliah. Jam menunjukan jam 4. Di rumah ternyata tidak ada orang. Mungkin bibiku ada tanggapan pikirku. Karena kecapekan aku tidur tiduran di ruang tengah. Tak berselang lama Budeku datang. Dia memakai kebaya khas sinden. Aq lihat sekilas sih badannya masih montok. Gak gembrot kayak ibu2 lainnya. Bahkan menurutku, ibuku kalah montok dengan Bude Surti.

“Lo kamu dah pulang to le”, kata Budeku
“Iya bude. Abis kuliah siang.. Bude habis tanggapan yah ?”, Jawabku
“Iyah dari desa sebelah. Lo kamu sakit ta le. Ya wes mandi biar seger. Tapi bude dulu ya yang mandi. Keringetan dari tadi.” Kata Bude

Pijit Nikmat Sama Bude Surti

Bude ngeloyor masuk ke kamarnya. Tak berselang lama Bude keluar dari kamar. Yang bikin aku kaget adalah. Dia waktu itu memakai handuk yang hanya menutupi sebagian dada sampai hanya sebagian pahanya. Jelas terlihat sebagian tetek Budek yang gede. Yang seakan mo meloncat keluar. Tapi kulihat juga tali Bhnya. Bhnya sepertinya tidak dia lepas. Selain memperhatikan tetek yang gede itu, aku sepintas mencuri lihat ke bokong nya yang juga sangat montok pikirku. Hmmmm... pelahan adikku mulai berontak dan bikin celana sempit. :D

Bude mondar mandir seakan ada yang dia cari. Dan dia berhenti di pojokan deket aku tiduran tadi. Ternyata dia mo mengambil BH ama celana dalam yang kering habis dicuci di kerangjang cucian. Karena tempat cucian keringnya berupa keranjang dan ditaruh di lantai, dia mengambil dengan cari membungkuk membelakangiku. Entah gak sadar atao gimana, saat dia menungging, bokongnya yang super semok itu jelas terpampang. Dan aku melihatnya dengan jelas. Tentu juga celana dalamnya yang seolah gak muat membungkus bokong itu. Uhhhhhhh... bikin kontolku mulai bangun nih.

Terus kuperhatian saat dia nungging, terlihat di tengah-tengahnya seperti daging yang menyembul. Agak tembem. Dan terlihat samar2 warna hitam dibalik sempak Bude. Sssssssshhhh.. ini pasti memek Budeku yang ditumbuhi jembut. Aq jadi penasaran pengen melihat betapa tembemnya memek bude ama lebatnya jembut Bude. Makin lama kontolku makin keras ajah ni. Tak seberapa lama Bude selesai memiulih celana dalam dan BH untuk ganti. Waaaaaahhh... rejeki yang kecepetan pikirku. Dan Dia akhirnya masuk ke kamar mandi.
Baru masuk kamar mandi, ada suara “serrrrrrrrr...serrrrrr” keras sekali. Wah ini pasti Bude lagi kencing. Aku semakin penasaran nih ama memek Bude. Nyemprotnya sampek segitu keras. Aku berfantasi yang lebih liar, mungkin karena aku seringnonton film bokep di laptop.

Beberapa menit kemudian, Bude keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai daster. Dan dia menyuruhku untuk mandi. Aku pun bergegas mandi.

Setelah masuk ke kamar mandi, aku mendapat rejeki lagi. Di kaitan baju dalam kamar mandi terpampang dua benda yang bikin kontolku berdiri secara perlahan. Kulihat BH ama celana dalam Bude. BHnya gede. Celana dalam berenda itu kulihat ada bekas kuning dibagian depannya. Wah ini bekas kencing Bude pikirku. Akhirnya aku gak kuat, karena dari tadi kontolku udah mengeras saat aku melihat dan memegang megang Celana dalam dan BH Bude. Akhirnya aku selesaikan dengan mengocok sendiri. KU kocok kocok makin lama makin cepat. Dan.. crrrooooott...crooootttt.... menyemburlah sprema ku. Uhhhhh legaaa... tapi aku masih penasaran ama isi sebenarnya dari BH dan celana dalam Bude.

Hari makin hari makin malam. Setelah makan malam, aku, Bude dan Ipung lagi lesehan di depan TV. Malam ini Bude memakai daster dengan belahan paha yang agak tinggi. Duduknya bersimpuh. Khas seperti sinden. Dia disibukkan dengan menjahit baju. Sedangkan aku dan ipung tiduran di depannya menghadap TV. Iseng iseng aku mencuri pandang ke arah Bude. Sepintas aku liat dia duduk pahanya agak membuka. Wah walaupun agak gelap dan samar aku bisa lihat mulusnya paha Budeku. Ini yang membuat aq berpikiran jorok dan membuat tegang kontolku.

Hari makin malam, ipung yang ngantuk pindah ke kamarnya. Sambil menonton TV Bude sama aku ngobrol.-ngobrol.
Bude : “Gimana kuliahnya kamu Jon ?”
Aku : “Baik Bude. Seru temen-temenku”
Bude : “Dah punya cewek belum kamu le ?”
Aku : “Belum Bude masih pilih-pilih... hehehe”
Bude : “lo yang kemarin.. sapa tu namanya ? Wulan ? Itu bukan pacarmu to”
Aku : “Oh itu. Belom Bude. Aku masih kurang Sreg. Dianya itu yang ngebet ma aku”
Bude : “oooo.. tapi kapanhari Bude intip kamu lagi ciuman tu pas dia dateng kesini”
Mendengar itu aku kaget dan malu. Wah ternyata diam-diam Bude mengawasiku kalo lagi indehoy. Aku hanya senyum-senyum.

Bude : “Gpp le, namanya juga anak muda. Bude dulu juga gitu. Selain ciuman kalo lagi berduaan sepi kamu ngapain lagi hayooo?”
Bude menggodaku sambil senyum-senyum
Aku pun dibuat salah tingkah olehnya. “Ngapain ? Gak ngapa-ngapain kok Bude” jawabku sedikit gugup.
Bude : “Hmmm ngakunya gak ngapa-ngapaiiiin. Padahal bude pernah ngintip km lo. Kalian saling remas barang masing-masing. Hhihih ”
Aku kaget lagi. Ternyata bude tau kalo aku sering grepe-grepe.
Bude : “Gak usah malu gitu le. Kalopun kamu keterusan, yang penting kamu bisa mnegerti betul tentang sex”
aku terperangah. Jarang-jarang bude ngomong seperti ini.
Aku : “eee.eee.. maksutnya Bude?”
Bude : “Yaaa.. seandainya kamu gak kuat dan terpaksa itu otong kamu kepingin muntah. Yaa seenggaknya kamu pake kondom gitu le”

bude ngomong begitu sambil menunjuk kearah celanaku. Dia gak tau kalo isinya dah tegang hasil mengintip paha yang keliatan karena duduknya agak membuka.
Aku : “ee. I.. I.. iya Bude.”
Bude : “gimana rasanya teteknya si wulan itu le ? Enak ?”
Aku : “eee... lumayan kenyal Bude.”
jawabku dengan agak meringis. Dan akupun semakin berani karena arah pembicaraan udah memanas.
Aku : “Kalo Bude gimana. Pakde kan jarang pulang. Kalo pengen begituan gimana donk Bude ? ”
Aku sedikit takut akan pertanyaanku. Tapi ternyata dia merespon pertanyaanku tanpa marah.
Bude : “hmmm.. mau tau ajah kamu jon”
Bude : “Iya kalo kamu jon, gak kuat nahan paling-paling dikocok sendiri. Anak muda kan gitu biasanya”
Bude : “Oh iya le.. ntar kalo jahitnya selesai, kamu pijit Bude ya. Pegel semua abis ada tanggapan 2 tempat tadi.”
Aku : “iya bude”

Wah rejeki apalagi nih pikirku. Bisa mijitin badan Bude yang montok. Tak berselang Bude selesai menjahit. Dan dia mengambil minyak urut di kamarnya.

Bude : “Mijitnya di sini aja yah le. Sambil liat TV”
Bude dengan entengnya membuka dasternya dengan hanya menyisakan BH dan celana dalam berenda warna putih. Aku shock, terdiam. Tetek bude serasa mau loncat dari Bhnya.

Bude : “lo le.. kok diem saja. Kayak yang gak pernah lihat ginian. Bukannya wes biasa ama wulan. Hehe”
Bude pun langsung tengkurap di tikar dan menyerahkan minyak urut ke aku
Aku : “Beda bude”
Bude : “Beda apanya to le. Palingan tetek wulan lebih kenceng dari punya Bude.”
Sambil melumuri minyak dan mulai mengurut punggung Bude aku melanjutkan ngobrol.
Aku : “Hmm... punya Bude lebih montok. Lebih seger kayaknya. Hehehe. Lagian mana tau aku kalo punya wulan lebih kenceng. La wong aku gak pernah megang punya Bude. Hehehe”
Bude : “Husss ngawur”

Karena Bude masih memakai BH, aku kesulitan untuk mengurut punggungnya.
Aku : “Bude behanya dicopot ajah ya, aku gak leluasa ngurut punggungnya. Ada tali behanya”
Bude : “ya wes le, buka aja”
aku buka tali pengait behanya. Dan Bude agak mengangkat badannya dan melemparkan beha yang gede itu ke samping. Sekilas aku dapat melihat gedenya tetek Bude dari samping. Aku kembali fokus mengurut punggung Bude. Sekali-sekali aku elus punggungnya.
“hmm..mmmm”, Bude sepertinya keenakan dengan pijatanku.
Sesekali aku memijat bagian samping punggungnya. Dan tak sengaja aku menyenggol teteknya. Bude keenakan sepertinya. Tangannya yang sedari tadi nempel di tubuhnya sekarang direnggangkan. Hmm.. kulihat di ketiaknya terdapapat bulu yang lumayan lebat. Mirip seperti artis Eva Arnas jaman dulu. Wah ini membuat aku semakin horny aja.

Bude : “kok kamu ngurutnya di punggung aja to le. Turun donk biar rata pegelnya ilang”
Aku : “Turun kemana bude ?”
pura-pura aku tanya.
Bude : “ya ke bokong trus ke paha bude”
Aku : “oh.. I.. iya bude'
aku pun ganti mngurut bokong bude. Sesekali bokong semok ini aku remas-remas.
“sssstttt... hmmm.. enak le pijatanmu”
Bude keenakan spertinya. Matanya mulai merem merasakan nikmat. Abis aku pijat sama meremas-remas aku mulai turun ke pahanya. Aku mencoba untuk hanya mengelus-elus pahanya. Dari bawah jalan ke atas sampai bokongnya. Aku coba tanganku aku selipkan di selangkangannya. Hmmm.. terasa itu memek bude dibalik cd nya. Terasa tembem kayak kue apem.

Praktis pijatanku ini membuat bude keenakan. Erangan halusnya makin sering terdengar.
“shhhh.. hhhhh.. hmmmmm”
Sakit enaknya, dia sampai sedikit membuka kakinya. Wah memek tembemnya makin keliatan nih. Samar2 kulihat jembutnya di balik celana dalamnya. Bahkan beberapa jembut keluar dari celana dalamnya. Pemandangan jelas membuat aku semakin horny. Kontolku sepertinya mo berontak keluar. Aku semakin meningkatkan intesitas mengurutku di daerah ini.
Bude : “hmm... enak le. Makanya si wulan seneng banget kalo km remas2 le”
Aku : “Hehehe... bude tak liat-liat badanya masih sekel. Masih bagus Bude. Montok lagi. Padahal bude gak pernah olahraga”
Bude : “Bude minum jamu donk. Jamu sehat wanita”
Aku : “wah enak donk jadi pakde. Bude minum jamu mulu siii”
Bude : “Ntar kalo kamu udah kawin kamu bisa merasakan enaknya”
Pikirku mulai ngalor-ngidul. “Ah sekarang ajah aku ngentot ama Bude. Merasakan enaknya kayak pakde” batinku
Mungkin karena sudah birahi, terlihat celana dalam Bude agak basah.
“Ini mijetnya udah Bude ? Mana lagi ni yang mo dipijit ?” Aku terpaksa ngomong begitu karena tanganku pun dah berasa capek.
“Lo yang depan belom le”
Whaaaat... wah ini mah rejeki nomplok. Kapan lagi aku bisa menikmati tetek Bude. Tanpa babibu Bude langsung membalikkan badan. Woooooo.... tetek Bude yang selama in icuman bisa aku bayangkan sekarang ada di depan mata. Mimpi apaan nih aku semalem.
“Lo ayo le jangan diem ajah. Tetek Bude pegel ini. Ayo cepet dipijet.”
Aku pun menurut ama Bude. Kuurut itu tetek Bude. Terlihat tetek bude pentilnya dah mulai item. Tapi gede. Awalnya sih tidak ada reaksi saat aku memijat sambil meremas tetek Bude. Tapi lama kelamaan Bude menikmatinya.
“wenaaaak joooo.n....”
Mata Bude sambil tertutup menikmati pijatanku ini. Kusenggol pentilnya yang item. Sesekali aku pilin itu pentilnya. Shhh.. begitu erangnya.Dan entah ada dorongan dari mana, aku mencoba mendekat. Aku coba menjilat itu pentil. “slllrrrrppp...” sesekali aku kecup... aku sedot sedot... Tanganku satunya meremas tetek satunya lagi...
“ssssh... aahhhhhhhhh” erang Bude
Slrrrrrpp... cupppp...ceppppp... slrrpppp.. “Hmmm tetek Bude kenyal banget. Punya wulan kalah ni Bude”
“Terussss jooon... enaaaak... duh badan Bude geli semua ini” Bude meracau.
Bibirku sekarang mencoba menggapai Bibir Bude. Kucium. Lidahku masuk ke bibirnya. Aku sedot sedot. Sampai air liurnya masuk ke mulutku. Ciumanku mulai berjalan dari bibir Bude turun melewati leher dan ke tetek lagi. Ku kenyot kenyot itu tetek. Tanganku satunya berjalan ke arah selangkangan Bude. Sempaknya yang basah aku gosok gosok. Pinggul Bude karena keenakan bergoyang goyang menikmati. Aku masukkan tangganku ke dalam celana dalam. Terasa itu lebatnya memek Bude. Aku cari cari akhirnya ketemu itu lubang memeknya.

“shhh achhhh... ashhh achhhhh....”
Mendengar erangan Bude aku coba masukkan jariku ke memek Bude. Aku coba gosok klentitnya. Dan aku coba kosok itu memek.
“sshhhh.. enak leee. Terus leeee... ya itu disitu le... wenak leeee”
goyangan pantat Bude ke atas ke bawah. Aku coba buka itu celana dalam Bude. Bude membantunya dengan membukanya sendiri.

Kenyotanku pada teteknya aku hentikan. Aku sekarang dapat melihat betapa rimbunya memek Bude. Bude mekangkang. Wajahku mencoba mendekat. Kuciumi itu jembut2nya. Kusibak jembutnya. Setelah memek tembemnya keliatann Aku jilat bagian luarnya. Lidahku memainkan jilatan di klitorisnya. Kumasukkan lidahku ke lubang memek Bude.
“ahhhhh... ahhh.. argghhhh.. wenak... wenak... arhhhhh... awww... enak leeee...”
untuk menghentikan erangan Bude aku copot semua baju dan celanaku. Aku coba mengambil gaya 69. Wajahku di memeknya Bude, dan wajah Bude pas di kontiku.

Tanpa Ku komando, Bude dengan rakusnya mengenyot kontolku. Dia jilat dan disedot dengat enaknya.
“Kontolmu enak jooon, cepp ceppp..slrrrrppppp”...
Aku juga melanjutkan menjilkat memek Bude. Tak Lama setelah lidahku merongrong memek Bude, sepertia dia mendapatkan orgasme pertamanya.
“shhhhh.. jooooooon bude mau keluarrrr... ahhh ahhhhh”
Dengan diikuti gerakan bokongnya keatas... dan kepalaku dia jepit sekuat kuatnya...
“ahhhh... ahhhhh...argghhhhh...”

Setelah itu Bude melanjutkan mengulum kontolku. Karena aku berasa akan keluar aku cabut kontolku dari mulut Bude. Badanku berbalik. Sekarang posisiku diatas Bude. Kontolku skr ada di depan memek Bude. Aku gosok gosokan kontolku ini di luar memek Bude.
“ahhhhhh... jooon... masukin kontolmu joooon... tempik Bude dah pengin di entot jooo... masukiiin”
stelah bude terasa tersiksa begini aku coba pelan pelan masukin ini rudal ke memek Bude. Awalnya agak susah, pelan pelan aku dorong dan sekarang …. blesssss...
“arghhhhhh.... genjot jooon”
Aku genjot pelan pelan memek Bude.
“awwwww... arghhhhh.. shhhhhhh... wenak...kontolmu joooon.... manteeep leee”
Aku mainkan irama kontolku. Cepat... terus melambat.. cepat lagi... melambat lagi...
“ayo.. jon... genjot lebih cepet tempik Budemu ini... ahhhh... ahhhhh”
aku genjot semakin cepat...
“Bude.. aku mo keluar bude... ahhhhh... shhhh”
“sama jooonnnn.... Bude juga dah gak kuat.. mo keluar lagi le. Keluarin di dalem ajah le...”
Tak seberapa lama terasa memek Bude melumuri kontolku dengan cairan orgasmenya... memeknya berkedut... sepertinya kontolku di hisapnya...
“”awhhhhhhh.. awhhhhhhhh... enaaaak joooo.... n”
dan aku pun udah gak uat lagi menahan... crott..croottt.croott..
“Wenak Budee... ahhhh. Ahhhhhh... arhhh”

Akhirnya kami pun lemas. Aku terbaring diatas tubuh Bude...
Bude : “Kamu nakal lee... tapi enak tadi kontolmu.. dah lama aku gak ngentot ama pak demu le...”
Aku : “Iya bude.. Tempik Bude juga enak... punyaku terasa disedot... Minum jamunya yang sering yah Bude”
Bude : “Hussss kamu.. tapi ini rahasia yo leee. Jangan sampek orang lain tau'
Aku : “Beres Bude.. asal aku nanti dikasih tempik Bude yang enak ini”
Budeku tersenyum dan akhirnya kami biasa melakukannya bila kami pengen...
04.58

Melayani Gairah Sexs Tante Tante Binal

Indo Player 18 - Namaku dedi, umur 24 tahun. Aku seorang gigolo di kota Bandung. Aku akan menceritakan pengalamanku melayani sekaligus 4 pelangganku dalam semalam. Aku menggeluti profesi ini sudah 4 tahun, dan sejak itu aku mempunyai pelanggan tetap namanya Tante Mira (bukan nama asli), dia seorang janda tidak mempunyai anak, tinggal di Bandung, orangnya cantik, putih, payudaranya besar walaupun sudah kendor sedikit, dia keturunan tionghoa. Dia seorang yang kaya, memiliki beberapa perusahaan di Bandung dan Jakarta, dan memeiliki saham di sebuah hotel berbintang di Bandung.

Sabtu pukul 7 pagi, HP-ku berbunyi dan terdengar suara seorang wanita, dan kulihat ternyata nomor HP Tante Mira.
"Hallo Sayang.. lagi ngapain nich.. udah bangun?" katanya.
"Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi?" kataku.
"Kamu nanti sore ada acara nggak?" katanya.
"Nggak ada Tante.. emang mo ke mana Tante?" tanyaku.
"Nggak, nanti sore anter Tante ke puncak yach sama relasi Tante, bisa khan?" katanya.
"Bisa tante.. aku siap kok?" jawabku.
"Oke deh Say.. nanti sore Tante jemput kamu di tempatmu", katanya.
"Oke.. Tante", balasku, dengan itu juga pembicaraan di HP terputus dan aku pun beranjak ke kamar mandi untuk mandi.

Sore jam 5, aku sudah siap-siap dan berpakaian rapi karena Tante Mira akan membawa teman relasinya. Selang beberapa menit sebuah mobil mercy new eye warnah hitam berkaca gelap berhenti di depan rumahku. Ternyata itu mobil Tante Mira, langsung aku keluar menghampiri mobil itu sesudah aku mengunci seluruh pintu rumah dan jendela.

Melayani Gairah Sexs Tante Tante Binal

Melayani Gairah Sexs Tante Tante Binal

Aku pun langsung masuk ke dalam mobil itu duduk di jok belakang, setelah masuk mobil pun bergerak maju menuju tujuan. Di dalam mobil, aku diperkenalkan kepada dua cewek relasinya oleh tante, gila mereka cantik-cantik walaupun umur mereka sudah 40 tahun, namanya Tante Lisa umurnya 41 tahun kulitnya putih, payudaranya besar, dia merupakan istri seorang pengusaha kaya di Jakarta dan Tante Meri 39 tahun, payudaranya juga besar, kulitnya putih, juga seorang istri pengusaha di Jakarta. Mereka adalah relasi bisnis Tante Mira dari Jakarta yang sedang melakukan bisnis di Bandung, dan diajak oleh Tante Mira refreshing ke villanya di kawasan Puncak. Keduanya keturunan Tionghoa.

Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan ngalor-ngidul, dan mereka diberitahu bahwa aku ini seorang gigolo langganannya dan mereka juga mengatakan ingin mencoba kehebatanku.

Selang beberapa menit obrolan pun berhenti, dan kulihat Tante Lisa yang duduk di sebelahku, di sofa belakang, tangannya mulai nakal meraba-raba paha dan selangkanganku. Aku mengerti maksudnya, kugeser dudukku dan berdekatan dengan Tante Lisa, lalu tangan Tante Lisa, meremas batang kemaluanku dari balik celana. Dengan inisatifku sendiri, aku membuka reitsleting celana panjangku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang sudah tegak berdiri dan besar itu. Tante Lisa kaget dan matanya melotot ketika melihat batang kemaluanku besar dan sudah membengkak itu. Tante Lisa langsung bicara kepadaku, "Wow.. Ded, kontol kamu gede amat, punya suamiku aja kalah besar sama punya kamu.." katanya.
"Masa sich Tante", kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya.
"Iya.. boleh minta nggak, Tante pengen ngerasain kontol kamu ini sambil kontolku dikocok-kocok dan diremas-remas, lalu dibelai mesra?" katanya.
"Boleh aja.. kapan pun Tante mau, pasti Dedi kasih", kataku yang langsung disambut Tante Lisa dengan membungkukkan badannya lalu batang kemaluanku dijilat-jilat dan dimasukakkan ke dalam mulutnya, dengan rakusnya batang kemaluanku masuk semua ke dalam mulutnya sambil disedot-sedot dan dikocok-kocok.

Tante Meri yang duduk di jok depan sesekali menelan air liurnya dan tertawa kecil melihat batang kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh Tante Lisa. Tnganku mulai membuka beberapa kancing baju Tante Lisa dan mengeluarkan kedua payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya. lalu kuremas-remas.

"Tante.. susu tante besar sekali.. boleh Dedi minta?" tanyaku.
Tante Lisa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tanganku mulai meremas-remas payudaranya. Tangan kiriku mulai turun ke bawah selangkangannya, dan aku mengelus-ngelus paha yang putih mulus itu lalu naik ke atas selangkangannya, dari balik CD-nya jariku masuk ke dalam liang kewanitaannya. Saat jariku masuk, mata Tante Lisa merem melek dan medesah kenikmatan, "Akhhh.. akhhhh.. akhhh.. terus sayang.."

Beberapa jam kemudian, aku sudah tidak tahan mau keluar.
"Tante... Dedi mau keluar nich.." kataku.
"Keluarain di mulut Tante aja", katanya.
Selang beberapa menit, "Crooot.. crooot.. crottt.." air maniku keluar, muncrat di dalam mulut Tante Lisa, lalu Tante Lisa menyapu bersih seluruh air maniku.

Kemudian aku pun merobah posisi. Kini aku yang membungkukkan badanku, dan mulai menyingkap rok dan melepaskan CD warna hitam yang dipakainya. Setelah CD-nya terlepas, aku mulai mencium dan menjilat liang kewanitaannya yang sudah basah itu. Aku masih terus memainkan liang kewanitaannya sambil tanganku dimasukkan ke liang senggamanya dan tangan kiriku meremas-remas payudara yang kiri dan kanan.

Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi. Kini Tante Lisa kupangku dan kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang senggamanya, "Blesss.. belssss." batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaannya, dan Tante Lisa menggelinjang kenikmatan, ku naik-turunkan pinggul Tante Lisa, dan batang kemaluanku keluar masuk dengan leluasa di liang kewanitaannya.

Satu jam kemudian, kami berdua sudah tidak kuat menahan orgasme, kemudian kucabut batang kemaluanku dari liang kewanitaannya, lalu kusuruh Tante Lisa untuk mengocok dan melumat batang kemaluanku dan akhirnya, "Crooot.. crott.. croottt.." air maniku muncrat di dalam mulut Tante Lisa. Seketika itu juga kami berdua terkulai lemas. Kemudian aku pun tertidur di dalam mobil.

sesampainya di villa Tante Mira sekitar jam 8 malam. Lalu mobil masuk ke dalam pekarangan villa. Kami berempat keluar dari mobil. Tante Mira memanggil penjaga villa, lalu menyuruhnya untuk pulang dan disuruhnya besok sore kembali lagi.

kami berempat pun masuk ke dalam villa, karena lelah dalam perjalanan aku langsung menuju kamar tidur yang biasa kutempati saat aku diajak ke villa Tante Mira. Begitu aku masuk ke dalam kamar dan hendak tidur-tiduran, aku terkejut ketika ke 3 tante itu masuk ke dalam kamarku dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelain benang pun yang menempel di tubuhnya. Kemudian mereka naik ke atas tempat tidurku dan mendorongku untuk tiduran, lalu mereka berhasil melucuti pakaianku hingga bugil. Batang kemaluanku diserang oleh Tante Meri dan Tante Mira, sedangkan Tante Lisa kusuruh dia mengangkang di atas wajahku, lalu mulai menjilati dan menciumi liang kewanitaan Tante Lisa.

Dengan ganasnya mereka berdua secara bergantian menjilati, menyedot dan mengocok batang kemaluanku, hingga aku kewalahan dan merasakan nikmat yang luar biasa. Kemudian kulihat Tante Meri sedang mengatur posisi mengangkang di selangkanganku dan mengarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, "Blesss.. bleeesss.." batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Meri, lalu Tante Meri menaik turunkan pinggulnya dan aku merasakan liang kewanitaan yang hangat dan sudah basah itu. Aku terus menjilat-jilat dan sesekali memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaan Tante Lisa, sedangakan Tante Mira meremas-remas payudara Tante Meri.

Beberapa jam kemudian, Tante Meri sudah orgasme dan Tante Meri terkulai lemas dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sebelahku sambil mencium pipiku. Kini giliran Tante Mira yang naik di selangkanganku dan mulai memasukan batang kemaluanku yang masih tegak berdiri ke liang senggamanya, "Bleesss.. bleesss.." batang kemaluanku pun masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Mira. Sama seperti Tante Meri, pinggul Tante Mira dinaik-turunkan dan diputar-putar.

Setengah jam kemudian, Tante Mira sudah mencapai puncak orgasme juga dan dia terkulai lemas juga, langsung kucabut batang kemaluanku dari liang kewanitaan Tante Mira, lalu kusuruh Tante Lisa untuk berdiri sebentar, dan aku mengajaknya untuk duduk di atas meja rias yang ada di kamar itu, lalu kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, "Blesss.. .bleeess.." batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Lisa. Kukocok-kocok maju mundur batang kemaluanku di dalam liang kewanitaan Tante Lisa, dan terdengar desahan hebat, "Akhhh.. akhhh.. akhhh.. terus sayang.. enak.." Aku terus mengocok senjataku, selang beberapa menit aku mengubah posisi, kusuruh dia membungkuk dengan gaya doggy style lalu kumasukan batang kemaluanku dari arah belakang. "Akhhh.. akhhh.." terdengar lagi desahan Tante Lisa. Aku tidak peduli dengan desahan-desahannya, aku terus mengocok-ngocok batang kemaluanku di liang kewanitaannya sambil tanganku meremas-remas kedua buah dada yang besar putih yang bergoyang-goyang menggantung itu.

Aku merasakan liang kewanitaan Tante Lisa basah dan ternyata Tante Lisa sudah keluar. Aku merubah posisi, kini Tante Lisa kusuruh tiduran di lantai, di atas karpet dan kubuka lebar-lebar pahanya dan kuangkat kedua kakinya lalu kumasukkan batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaannya, "Blesss.. blessss.. blessss.." batang kemaluanku masuk dan mulai bekerja kembali mengocok-ngocok di dalam liang kewanitaannya.

Selang beberapa menit, aku sudah tidak tahan lagi, lalu kutanya ke Tante Lisa, "Tante, aku mau keluar nich.. di dalam apa di luar?" tanyaku.
"Di dalam aja Sayang.." pintanya.
Kemudian, "Crottt.. crooottt.. croottt.." air maniku muncrat di dalam liang kewanitaan Tante Lisa, kemudian aku jatuh terkulai lemas menindih tubuh Tante Lisa sedangkan kejantananku masih manancap dengan perkasanya di dalam liang kewanitaannya.

Kami berempat pun tidur di kamarku, keesokan harinya kami berempat melakukan hal yang sama di depan TV dekat perapian, di kamar mandi, maupun di dapur.
04.45

Pelajaran Enak Enak Dari Teman Mama Yang Sexy

Indo Player 18 - Halo suhu suhu semproter semua, Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 2 SMA, yah aku perkirakan umur aku waktu itu baru saja 16 tahun. Aku entah kenapa yah perkembangan sexnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yang enak-enak. Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Aku yang namanya Tante Mita (biasa kupanggil dia begitu) orangnya cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar.

Tante Mita ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Mita ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Mita inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet). Biasanya Tante Mita kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Mita ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm. Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Mita ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih). Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Mita malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya.

Pelajaran Enak Enak Dari Teman Mama Yang Sexy

Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante. Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Mita pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung. Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Mita mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Mita di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman. Lalu Tante Mita menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja.

Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Mita, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Mitan ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut. "Guh temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih", kata Tante Mita sambil mulai berjongkok. Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga. "Serr.. rr.. serr.. psstt", kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Mita kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Mita boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Mita. "Heh kenapa kamu Guh kok diam gitu awas nanti kesambet" kata tante Mita. "Ah enggak apa-apa Tante", jawabku. "Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?", tanya Tante Mita. "Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?" tanyaku. Tante Mita cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya. "Kamu mau liat Guh? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu", kata Tante Mita. Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Mita membiarkanku memegang-megang vaginanya. "Sudah yah Guh nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi". "Iyah Tante", jawabku. Lalu Tante Mita menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain. Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin.

Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak. "Guh, kamu enggak ikut?" tanya mamiku. "Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah" kataku. "Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi" kata Mami. "Mita, kamu mau kan tolong jagain si Teguh nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin" kata Mami pada Tante Mita. "Iya deh Kak aku jagain si Teguh tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok" kata Tante Mita.

Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Mita berdua saja di villa, Tante Mita baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu. "Kamu sakit apa sih Guh? kok lemes gitu?" tanya Tante Mita sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya. "Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa" kataku. Tante Mita begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun. "Kepala yang mana Guh atas apa yang bawah?" kelakar Tante Mita padaku. Aku pun bingung, "Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?" jawabku polos. "Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman" kata Tante Mita sambil memegang si kecilku. "Ah tante bisa saja" kataku. "Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah" aku hanya diam saja.

Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Mita, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, "Tante enggak usah deh Tante biar Teguh saja yang ngelap, kan malu sama Tante" "Enggak apa-apa, tanggung kok" kata Tante Mita sambil menurunkan celanaku dan CDku. Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja. "Guh mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah" "Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya" kataku polos. "Iyah kamu tenang saja yah" kata Tante Mita. Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini. "Achh.. cchh.." aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Mita yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Mita hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing. "Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih" kataku. "Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok" kata Tante Mita.

Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Mita karena Tante Mita tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya. "Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener " kataku sambil meremas vagina Tante Mita yang kurasakan berdenyut-denyut. Tante Mita pun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras. "Croott.. ser.. err.. srett.." muncratlah air maniku dalam mulut Tante Mita, Tante Mita pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Mita berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante Mita lembab dan agak basah. "Enak kan Guh, pusingnya pasti hilang kan?" kata Tante Mita. "Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante.." "Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Guh?" "Enggak Tante" Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Mita. "Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih". Aku jadi salah tingkah "Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti" katanya padaku. "Tante boleh enggak Teguh megang itu Tante lagi" pintaku pada Tante Mita. Tante Mita pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Mita basah entah kenapa. "Tante kencing yah?" tanyaku. "Enggak ini namanya Tante nafsu Guh sampai-sampai celana dalam Tante basah". Dilepaskannya pula celana dalam Tante Mita dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Mita duduk di sampingku "Guh pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap" katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Mita dengan tangan yang agak gemetar, Tante Mita hanya ketawa kecil. "Guh, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih" kata Tante Mita. Dia mulai memegang penisku lagi, "Guh Tante mau itu nih". "Mau apa Tante?" "Itu tuh", aku bingung atas permintaan Tante Mita. "Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?" "Tapi Teguh enggak bisa Tante caranya" "Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah" kata Tante Mita padaku.

Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Mita yang di tumbuhi bulu halus. "Guh jilatin donk punya Tante yah" katanya. "Tante Teguh enggak bisa, nanti muntah lagi" "Coba saja Guh" Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Mita di atas dan tanpa pikir panjang Tante Mita pun mulai mengulum penisku. "Achh.. hgghhghh.. Tante" Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Mita tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Mita seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Mita sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Mita dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat. Tante Mita pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Mita menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu. "Kamu tahu enggak mandi kucing Guh" kata Tante Mita. Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Mita pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.

Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante Mita pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah. Kulihat payudara Tante Mita mengeras, Tante Mita menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Mita. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Mita, langsung Tante Mita kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Mita seperti menjilati es krim. "Achh.. uhh.. hhghh.. acch Guh enak banget terus Guh, yang itu isep jilatin Guh" kata Tante Mita sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya. Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Mita tanpa sengaja tertelan olehku. "Guh masukin donk Tante enggak tahan nih" "Tante gimana caranya?" Tante Mita pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Mita naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur.

Setengah jam kami bergumul dan Tante Mita pun mengejang hebat. "Guh Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh" erang Tante Mita. Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Mita. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Mita mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Mita sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Mita tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya. "Guh nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya" pinta Tante Mita padaku. Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Mitapun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi. "Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg.." kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi. "Tante Teguh kayanya mau kencing niih" Tante Mita pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Mita pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang. Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Mita menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante Mita yang hebat.

Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Mita, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Mita di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Mita. Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Mita, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore. "Guh kamu sudah baikan?" tanya Mamiku. "Sudah mam, aku sudah seger n fit nih" kataku. "Kamu kasih makan apa Ni, si Teguh sampai-sampai langsung sehat" tanya Mami sama Tante Mita. "Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas" kata Tante Mita.

Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Mita yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Mita. Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Mita bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Mita. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali. Kini Tante Mita sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Mita ternyata menagalami ejakulasi dini.

Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Mita. Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Mita bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante Mita yang nasibnya sama seperti Tante Mita, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria.
04.59

Menikmati Tubuh Cantik Penjual Nasi Kuning

Indo Player 18 - Aku akan menceritakan pengalaman sex-ku yang penuh dengan kenikmatan yang tiada tara! Sebelumnya aku perkenalkan diri, namaku Asep (samaran), 21 tahun, tinggi 171 cm, berat yang ideal. Aku tergolong cowok yang cakep dan banyak sekali yang naksir aku, tapi yah.. gimana ya! aku punya batang kemaluan yang cukup besar untuk bisa membuat cewek lemas dan tidak tahan untuk beberapa kali orgasme. Kepala batang kemaluan yang besar dan ditumbuhi rambut yang cukup rapi, rata dan tidak gondrong karena nanti bisa mengganggu cewek untuk "karaoke". Aku mempunyai daya sex yang besar sekali. Aku bisa melakukan onani sampai 3 - 4 kali. Hobiku nonton BF, sehingga aku cukup mahir dalam gaya-gaya yang bisa buat cewek kelaparan sex. Setelah nonton BF aku tidak lupa untuk onani.

Cerita sex ini berawal dari membeli nasi kuning di pagi hari. Seperti biasa tiap pagi hari perut tidak bisa diajak kompromi untuk berunding tentang masalah makan, langsung saja setelah merapikan diri (belum mandi nih) langsung mencari makanan untuk mengganjal perut yang "ngomel" ini. Setelah beberapa lama putar-putar dengan motor, aku ketemu dengan seorang cewek yang menjual nasi kuning yang laris sekali. Setelah kuparkir di samping tempat jualannya itu, lalu aku ngantri untuk mendapat giliran nasi kuning. Aku kagum sekali dengan yang jual nasi kuning ini. Kuketahui namanya Naning, kira-kira umurnya 25 tahun dan dia memiliki wajah yang natural sekali dan cantik, apalagi dia kelihatan baru mandi kelihatan dari rambut yang belum kering penuh. Dia tingginya 165 cm dan berat yang ideal (langsing dan seksi) dengan rambut yang pendek sebahu. Dia memiliki susu yang cukupan (34), cukup bisa untuk dikulum dan dijilat kok!

Menikmati Tubuh Cantik Penjual Nasi Kuning

Waktu itu Naning memakai kaos oblong yang agak longgar dan celana batik komprang. Aku mengambil posisi di sampingnya, tepatnya di tempat pengambilan bungkus nasi kuning yang letaknya agak ke bawah. Dari posisi itu aku dengan leluasa melihat bentuk susu Naning yang dibungkus kaos dan BH, walaupun tidak begitu besar aku suka sekali dengan susunya yang masih tegak dan padat berisi. Sesekali aku membayangkan kalau memegang susu Naning dari belakang dan meremas-remas serta sesekali memelintir-lintir puting susunya dengan erangan nafsu yang binal, woow, asik tenan dan ee.. batang kemaluanku kok jadi tegang! Saat Naning mengambil bungkusan nasi kuning di depanku, aku bisa melihat dengan jelas susu Naning yang terbungkus BH, putih, mulus dan tegak, nek! Aku semakin menegakkan posisi berdiriku untuk lebih bisa leluasa melihat susu Naning yang mulus itu. Weoe.. ini baru susu perawan yang kucari, padet dan putih serta masih tegak lagi.. Ya.. andaikan..! kata hati berharap besar untuk mencoba vagina dan susu untuk dijilati, pasti dia suka dan menggeliat deh.

Setelah beberapa menit kemudian, pembeli sudah tidak ada lagi tinggal aku sebagai pembeli yang terakhir. "Mau beli nasi kuning, Mas?" sapanya mengambil bungkus nasi di depanku, aku tidak langsung jawab karena asik sekali melihat susu Naning menggelantung itu. "E.. Mas jadi beli nggak sih.." Sapa Naning agak ketus. "Oh.. ya Mbak, satu saja ya.. sambel tambah deh.." sambil gelagapan kubalas sapaan Naning. Aku yakin tadi si Naning mengetahui tingkah lakuku yang memandangi terus dadanya yang aduhai itu, oleh karena itu aku sengaja tanya-tanya apa saja yang bisa buat dia lupa dengan kejadian yang tadi. Dari hasil pembicaraan itu kami saling mengenal satu sama yang lain walaupun sebatas nama dan sekitarnya. Naning ini anak kedua dari tiga bersaudara, dia tidak kuliah lagi karena tuntutan orangtuanya untuk membantu berjualan nasi kuning saja. Aku berniat untuk membantu Naning untuk beres-beres dagangannya, karena aku tahu bahwa aku adalah pembeli terakhir dan nasi kuning sudah habis terjual.

"E.. boleh nggak kalau Asep bantuin beres-beres barangnya?" rayuku.
"Jangan! ngerepoten saja," sambil malu-malu Naning berkata.
"Nggak kok, boleh ya.." rayuku.
Sampai beberapa menit aku merayu agar bisa membantu Naning untuk beres-beres dagangannya, akhirnya aku bisa juga. Memang sih, barang-barang untuk jualan nasi kuning tidak begitu banyak, jadi hanya perlu satu kali jalan saja. Aku membawa barang yang berat dan Naning yang ringan. Setelah sesampai di rumahnya, "Mas, diletakkan di atas meja saja, sebentar ya.. aku ke kamar mandi sebentar, kalau mau makan nasi kuningnya ambil sendok di dapur sendiri ya.." kata Naning dengan melanjutkan langkahnya ke kamar mandi. Setelah beberapa menit aku duduk-duduk dan mengamati rumahnya, aku terasa lapar sekali dan berniat untuk mengambil sendok di dapur yang letaknya tidak begitu jauh dari kamar mandi Naning. Sesampainya di dapur, terdengar Naning suara pintu dari kamar mandi, eh ternyata Naning barusan saja masuk ke kamar mandi dan kesempatan ini aku tidak sia-siakan saja.

Aku berjalan pelan-pelan ke depan pintu kamar mandi itu dan jongkok di depan lubang pintu kamar mandi sehingga bisa melihat apa yang ada di dalam sana walaupun memang agak sempit sih. Wow.. wow.. aku melihat Naning yang masih berpakaian lengkap dan mulai dia meletakkan handuknya di tempat samping pintu kamar mandi, lalu pelan-pelan dia melepas kaos longgarnya dan terlihatlah susunya yang putih bersih tanpa cacat yang masih terbungkus dengan BH. Dan perlahan-lahan dia melepaskan tali pengikat celana batik yang dipakainya dan menurunkan pelan-pelan dan ah.. terlihat pinggul yang oke sekali putih, dan paha dan betis yang ideal tenan dengan memakai CD yang tengah bawahnya menggelembung seperti bakpaw. Itu pasti vaginanya. Ah.. ayo cepetan buka dong, hati yang tidak sabaran ingin tau sekali isi CD itu. Dan akhirnya dia melepaskan ikatan BH dan.. berbandullah susu Naning yang merangsang batang kemaluanku untuk tegang (puting yang coklat kemerahan yang cukup besar untuk dipelintir deh.. ah) dan sialnya, Naning meletakkan BH-nya pas di lubang pintu sehingga pandanganku terhalang dengan BH Naning. Ya.. asem tenan, masak susunya udah ditutup, aku kecewa sekali dan aku kembali duduk di teras sambil makan nasi kuning sambil menutup pintu depan rumah Naning.

Dan beberapa menit kemudian, Naning keluar dari kamar mandi, Ee.. dia pakai handuk yang dililitkan ke badannya. Handuk yang amat-amat mini sekali deh, panjangnya di dekat pangkal paha, oh.. indah sekali. Dia hanya pakai BH dan CD di dalam handuk, karena terlihat di pantatnya yang padat itu terawah CD-nya dan tali BH yang ada di bahunya.
"Ee.. Mas Asep kenapa kok bengong?"
"Oo.. e.. o.. tidak.. kok ini pedas," sambil melanjutkan makannya.
"Ya.. ambil saja minum di belakang, aku mau ganti dulu," saut Naning sambil melangkah ke kamarnya yang letaknya di sampingku dan dia menutupnya tidak penuh.

Dua menit kemudian,
"Mas Asep bisa bantuin Naning ambilin bedak di kamar mandi, nggak?"
"Ya.. sebentar!" aku langsung menuju ke kamar mandi dan mengambil bedak yang dia maksudkan.
"Ini bedaknya," aku masih di luar pintu kamar Naning.
"Masuk saja Mas tidak dikunci kok," saut Naning.
Setelah aku membuka pintu dan masuk ke kamar Naning, terlihat Naning sedang di depan seperti sambil duduk dan dia tetap pakai handuk yang dia pakai tadi sambil menyisir rambut basahnya itu, sambil mendekat.
"Ini Mbak bedaknya," sambil menyodorkan bedak ke arah Naning.
"E.. bisa minta bantuan nggak!" sambil membalikkan muka ke arahku.
"Apa tuh.."
"Bantuin aku untuk meratakan bedak di punggungku dong, aku kan tidak bisa meratakan sendiri," kata Naning menerangkan permintaannya.
"Apa? meratakan ke tubuh Mbak, apa tidak.." basa basiku.
Sebelum kata itu berakhir,
"Takut ketahuan ortuku ya.. atau orang lain, ortu lagi pergi dan kalau malu ya tutup saja pintu itu," kata Naning.

Aku melangkah ke arah pintu kamar Naning dan menutup pintu itu dan tidak lupa aku menguncinya, setelah itu aku balik ke arah Mbak Naning dan woow.. wowo.. wow.. woow.. dia sudah terkurap di atas ranjang dengan handuk yang tidak dililitkan lagi, hanya sebagai penutup bagian tubuh belakang saja. Dan aku menuju pinggir ranjang di samping Naning. "Udah, mulai meratakan saja, e.. yang rata lho..!" sambil menoleh ke belakang dan mengangkat kepalanya ke atas bantal. Aku mulai dari punggung atas mulus Naning, aku taburkan dulu bedak di sekeliling punggung atas Naning dan meratakan dengan tanganku. Ayy.. mulus sekali ini punggung, batang kemaluanku mulai tegang tapi aku tahan jangan sampai ketahuan deh. Meratakan dari atas punggung, ke samping kiri dan kanan, aku sengaja sambil mengelus-elus lembut, punggung Naning dan terdengar sayup-sayup nafas Naning yang panjang. Aku mulai menurunkan tanganku untuk meratakan ke bagian punggung bagian tengah yang masih tertutup oleh handuk. "Mas Asep, kalau handuknya menghalangi ya.. di lepas saja," kata Naning sambil metutup matanya. "Ya.. boleh," hati berdebar ingin tahu apa yang ada di dalam sana.

Aku mulai menyingkap handuk dan ah.. wowowo terlihatlah punggung Naning dan pantat yang tegak putih terlihat bebas, batang kemaluanku tambah tegang saja melihat pemandangan yang begitu indahnya, kulit Naning memang sangat mulus tanpa cacat sama sekali. Aku mulai menaburkan bedak di atas punggung Naning sampai di atas pantat Naning yang masih tertutup oleh CD, setelah menaburkan bedak aku mulai meratakan dengan kedua tanganku ini. Ah.. aku juga bisa menikmati tubuh Naning yang belakang dengan meraba-raba dan mengelus-elus dengan lembut, aku sengaja tidak membuka kaitan BH-nya ya.. biar dia yang minta saja dibukakan. Sambil menyenggol-nyenggol kaitan BH Naning agar Naning merasa aku kehalangan dengan kaitan BH-nya itu dan.. "Mas, kaitan BH-nya dicopot saja biar bisa meratakan bedak dengan leluasa," kata Naning yang masih menutupkan matanya, mungkin agar bisa menikmati rabaan dan elusan tanganku ini.

Setelah kaitan BH aku buka dan BHnya masih tidak terlepas dari kedua tangan Naning (hanya kaitan BH yang lepas) terlihat olehku tonjolan susu Naning dari pinggir badannya yang mulus itu. Aku pelan-pelan melanjutkan meratan bedak lagi dan sedikit-sedikit turun ke samping badan Naning yang dekat dengan tonjolan susu Naning itu, dengan pelan-pelan aku meraba-raba dengan alasan meratakan bedak. Oh.. kental dan empuk, man! Saat itu juga Naning menarik nafas panjang dan "Sesstsst eh.." sambil menggigit bibir bawahnya. Aku tahu kalau ia sudah terangsang dan aku teruskan untuk meraba dan meremas sedikit tonjolan susu Naning yang ada di samping badannya itu walaupun puting susunya belum kelihatan, nafas dan erangan lembut masih terdengar walaupun Naning berusaha menyembunyikannya dariku. Aku tidak mau cepat-cepat. Aku melanjutkan meratakan di pinggang Naning, saat aku mengelus-elus di bagian kedua pinggangnya dia mengerang agak keras, "Ssts seestt.. ah.. geli Mas jangan di situ ah.. geli yang lain saja," kata Naning sambil menutup mata dan menggigit bibir bawahnya yang seksi itu.

Aku mulai menaburkan bedak ke kedua kaki Naning sampai telapak kakinya juga aku beri bedak, selangkangan Naning masih tertutup rapat otomatis aku tidak bisa melihat ke bagian tonjolan vagina yang masih tertutup oleh CD itu. Aku harus bisa bagaimana cara untuk membuka selangkangan ini biar tidak kelihatan, aku sengaja ingin mencicipi vagina Naning, akalku terus berputar. Aku mulai meratakan dari pangkal paha Naning, aku mengelus-elus dari atas dan ke bawah berulang kali sambil sedikit-sedikit berusaha melebarkan selangkangan Naning yang masih rapat itu dan lama-lama berhasil juga aku melebarkan selangkangan Naning dan terlihatlah CD Naning yang sudah basah di bagian vaginanya dan Naning sudah mulai terangsang berat, terlihat dari erangan yang makin lama makin keras saja. Aku mulai mengelus-elus di bagian paha atas yang dekat dengan pantat Naning masih terbungkus rapi CD-nya. Pelan-pelan aku menyentuhkan ibu jariku di bagian yang basah di CD Naning sambil pura-pura meratakan bedak di bagian dekat pangkal paha. Tersentuh olehku bagian basah CD Naning dan.. "Ah.. sstt stt.. ah.. eh.. sestt.." Naning makin menggigit bibir bawah dan mengangkat pantatnya sedikit ke atas tapi dia diam saja tidak melarangku untuk melakukan itu semua.

Aku mulai memberanikan diri dan sekarang aku tidak segan-segan dengan sengaja memegang CD yang basah itu dengan ibu jariku. Aku terus memutar-mutarkan ibu jariku di permukaan vagina Naning yang masih tertutup oleh CD-nya itu, aku tekan dan putar dan gesek-gesek dan makin lama makin cepat gesekan dan tekanan ibu jariku ini. "Ah.. oh ye.. sstt ah.. terus.. jang.. an berhenti Sep.. oh.. ye.." Naning mulai terangsang berat dan tidak segan-segan mengeluarkan erangan yang keras. "Ya.. tekan yang keras.. Sep.. oh.. ye.. buka.. CD-nya Sep.. please.." permintaan Naning yang masih menutup matanya, sengaja aku tidak mau membuka CD-nya biar dia tersiksa dengan rabaan dan elusan nikmat ibu jari di permukaan vaginanya yang masih tertutup oleh CD-nya itu. "Ah.. Sep.. aku.. oh.." Naning menggeliat dan pantatnya naik-turun tidak beraturan ke kanan dan ke kiri dan aku mengerti kalau ini tanda ia mau orgasme pertama kalinya dan sengaja aku berhenti dan.. "Mbak Naning sekarang berbalik deh.." aku memotong orgasmenya dan dia berhenti menggeliat dan orgasmenya tertunda dengan perkataanku tadi dan sekarang dia berbalik, terlihat wajahnya mencerminkan kekecewaan yang sangat dalam atas tertundanya kenikmatan orgasme yang pertama kali untuk dia.
Setelah badan Naning dibalikkan terlihat susu Naning yang putih itu walaupun masih tertutup secara tidak sempurna oleh BH yang kaitannya sudah terlepas. Belahan susu Naning terlihat sebagian permukaan susu terlihat tapi putingnya masih tersembunyi di BH. Dan CD yang sudah amat basah dan selangkangan Naning sudah dilebarkannya sendiri sehingga bisa melihat CD yang amat basah itu. Aku mulai menaburkan bedak di atas tubuh Naning tapi sedikit sekali. Aku mulai meraba di bagian leher Naning dengan masih menggigit bibir bawahnya dan mata tertutup rapat dan perlahan-lahan turun di dekat bongkahan dada yang aduhai itu dengan sedikit menyenggol-nyenggol BH-nya dan ternyata dia mengerti maksudku dan.. "Sep, lepas saja semua apa yang ada di tubuhku please, cepet Sep!" kata Naning yang masih menutup mata yang tidak sabaran untuk bercinta denganku karena sudah terangsang berat sekali, apalagi tertundanya orgasme pertamanya.

Lalu aku pelan-pelan masukkan jari-jariku ke BH Naning, dia semakin mengerang keenakan, "Ssstss ah.. ye.. teruss.." kepal Naning ke kanan dan ke kiri apalagi ketika aku memegang puting susunya dan aku segera membuka BH Naning yang dari tadi tidak tahan rasanya aku mau lihat susu mulus Naning. Tuing.. tuing.. susu Naning kelihatan jelas di depan wajahku, pelan-pelan aku mulai meraba sekeliling permukaan dada Naning. "Ah.. ya.. Sep.. tengahnya Sep.. Sep.. ya.. oh.. te.. rus.." Naning memohon sambil menggigit bibir bawah Naning, aku langsung menjilat ujung puting Naning dengan ujung lidahku dengan sangat pelan-pelan sekali. "Ah.. scrut.." aku mencoba rasa puting Naning, aku putar-putar ujung lidahku di atas puting Naning dan di belahan susunya, dia menggeliat sambil mengangkat menurunkan dadanya sehingga menempel penuh di wajahku. Kuremas dan tekan susu Naning dengan kedua tanganku, lalu aku pelan-pelan turun ke pusar dengan tetap ujung lidahku bermain di atas perut Naning. "Ah.. sstt ah.. oh.. ye.. terus Sep.. ke bawah i.. ya.." aku rasa Naning sudah tidak sabar lagi, tangan Naning mulai memegang batang kemaluanku yang masih di dalam celana, dia meremas-remas dan mengelus-elus.

Tangan kananku meraba CD Naning dan aku berusaha membuka CD-nya dan Naning membantuku dengan mengangkat pantatnya dan wow.. wow.. vaginanya basah sekali akibat rangsanganku tadi. Vagina Naning dengan bibir yang tipis dan di pinggir vagina tidak ada rambut tapi di atas vaginanya tumbuh rambut yang tipis rapi dengan bentuk segitiga yang pernah kulihat di BF. Aku langsung memainkan klitoris vagina Naning dengan ibu jariku. "Ah.. oh.. ya.. sstt terus.. cepat dong.. oh.. ya.." sambil mengangkat pantat dan menggerakkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri.Aku mulai memasukkan jari telunjuk ke dalam lubang vaginanya, dan aku terus mengocok lubang itu dengan pelan-pelan dan lama kelamaan kocokanku percepat dan tangan satunya memperlebar bibir vagina Naning dan lidahku memainkan k;itorisnya.

"Ah.. ya.. ye.. terus.. jangan.. ber.. henti.. da.. lam.." katanya sambil patah-patah, dan 3 menit kemudian gerakannya semakin liar mengangkat pantat dan meremas keras-keras batang kemaluanku, aku mempercepat kocokan jariku di vaginanya. "Ah.. Sep.. aku.. tidak ta.. han.. ce.. petin.. ah.. sstt.. a.. ku kelu.." dia mengejang, beberaoa detik lamanya dan.. "Cur.. cur.." keluarlah cairan kental putih kenikmatan dari vagina Naning dan dia lemas di ranjang akibat orgasme yang hebat. Aku lalu menarik jariku dari dalam lubang vagina Naning dan menempel cairan kental itu, aku lalu berdiri di samping ranjang dan melepas seluruh pakaianku kecuali CD-ku. Sambil berdiri di samping ranjang Naning, aku melihat batang kemaluanku sudah berdiri dan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok batang kemaluanku dari luar CD agar tetap dalam keadaan ready. Lalu aku duduk di samping Naning yang masih tergeletak lemas dengan meremas-remas susunya dan melintir-lintir putingnya agar dia terangsang lagi dan tangan satunya mengocok-ngocok pelan batang kemaluanku.

"Mbak Naning hebat deh.." sambil membisikkan dekat di telinganya.
"Ah.. nggak.. kocokan kamu yang membuat aku terbang," Naning terbangun dari kelemasannya.
"Itu masih tanganku, gimana kalau batang kemaluanku yang mengaduk-aduk vagina Mbak?" sautku sambil tetap melintir-lintir puting susu Naning.
"Sstt ah.. boleh.. cepet ya.. aku tidak tahan nih.. ah.. ye," kata Naning sambil menahan rangsangan pelintiran puting dari tanganku.
Lalu aku melebarkan selakanganku di depan Naning dan pelan-pelan Naning mengelus-elus dan mengocok dari luar CD dan dia tidak sabaran langsung dicopot CD-ku dan tuing.. tuing.. batang kemaluanku "ngeper" dan berdiri tegak di depan muka Naning.
"Wow.. batang kemaluan kamu besar sekali.. kamu rawat ya.." kata Naning sambil mengocok pelan-pelan batang kemaluanku.
"Iya.. Mbak biar tetap ready untuk Mbak Naning," kataku sambil tetap melintir puting susu Naning yang menggelantung karena dia dalam posisi nungging.

Naning langsung memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya, dia kulum batang kemaluanku dan jilati sampai rata, "Ah.. ya.. sstt ah.." erangku sambil meremas-remas susu Naning, tidak hanya batang kemaluanku yang ditelan oleh Naning, kedua "telur"-ku pun dilahapnya, "Plok.. plok.." bunyi sedotan mulut Naning di kedua "telur"-ku dan dilepas dan mulai mengocok-ngocok batang kemaluanku dengan mulutnya lagi. Jilatan, gigitan dan sedotan mulut Naning memang membuatku terbang, "Ah.. kamu memang hebat, ah.. ses.. ah.. ye.." pujiku ke Naning yang terus mengocok batang kemaluanku dengan mulut binalnya itu.

Lima menit bermain dengan mulut Naning, batang kemaluanku sudah tidak sabaran menerobos masuk vagina Naning yang merah merekah itu. Lalu aku berbaring terlentang di ranjang Naning dan Naning duduk di atas badanku, ternyata Naning mengerti apa mauku, dia langsung memegang batang kemaluanku dan didekatkan ke vaginanya. Naning tidak langsung memasukan batang kemaluanku ke vaginanya tapi digesek-gesekkan dahulu di permukaan vaginanya dan selanjutnya.. "Bless.. sleep!" masuklah batang kemaluanku ke vagina Naning yang sudah penuh dengan lendir kenikmatan Naning. Naning mulai menaikkan pinggul dan menurunkannya kembali dengan pelan-pelan, "Aah.. batang kemaluanmu mantep.. Sep.. ah.. ye.. dorong.. Sep yang dalam.. ya!" erang Naning sambil berpegangan dengan dadaku. "Oph.. ya.. vagina kamu top.. Ning.. goyang.. te.. rus.. oh.. ye.." kata-kataku patah-patah karena kenikmatan tiada tara dari dinding vagina Naning yang meremas-remas batang kemaluanku, dan sambil meremas-remas susu Naning yang "ngeper" naik turun akibat goyangannya.

Lama kelamaan goyangan Naning semakin cepat dan binal, "Ah.. ye.. kon.. tol.. kamu.. do.. rong.. Sep.. sstt ah.. ye.. oh.. ye.." erang Naning yang sudah tidak karuan goyangannya. Lalu aku pun mengimbangi goyangan Naning, aku pegang pinggulnya dan aku mengocok dengan cepat vagina Naning dengan batang kemaluanku dari bawah. "Plek.. plek.. plek.. plek.." suara benturan pantat mulus Naning dengan permukaan pinggulku. "Oh.. ya.. goyangan.. hebat.." kataku sambil mempercepat kocokan batang kemaluanku di vagina Naning dan sepuluh menit kemudian tubuh Naning menggeliat dan mulai menegang, Naning sedang dalam ambang orgasme yang kedua. "Ah.. Sep.. aku.. ti.. tidak.. tah.. aku.. sstt ah.. ya.. ke.. luar.. ah.." kata Naning sambil menempelkan badannya ke badanku dan dia semakin mempercepat gerakan pinggulnya untukmengocok batang kemaluanku dan aku membantunya dengan mengangkat sedikit pantatnya dan mengocok dengan kecepatan penuh. "Ah.. aku.. tidak kuat.. lagi Sep.. aku mau.. ke.. luar.. ah.. sesstt.. ah.." dan akhirnya, "Ser.. ser.." terasa semprotan cairan hangat di ujung batang kemaluanku yang masih di dalam vagina Naning, tubuh Naning lemas dan aku belum orgasme dan aku ingin menuntaskannya.

"Mbak aku belum keluar, tuh batang kemaluannya masih berdiri, bantuin ya.. keluarin spermanya!" aku bisikkan di telinga Naning yang masih lemas itu.
"Kamu memang kuat sekali Sep.. masak kamu belum keluar juga," kata Naning bangkit dari lemasnya sambil mengocok pelan-pelan batang kemaluanku yang masih tegang dari tadi.
"Ya.. sedikit lagi nih.. nanggung kalau dibiarkan, entar bisa pusing," sambil meremas-remas susu Naning.
"Ya.. udah gimana lagi nih.. vaginaku masih kuat kok menahan kocokan batang kemaluanmu yang nakal itu," sambil melepaskan kocokan tangannya di batang kemaluanku aku menyuruh Naning untuk nungging dan terlihatlah dengan jelas lubang dan vagina Naning yang amat basah dan merahitu. Aku mulai mencium pantat Naning yang semok itu, aku raba-raba di sekitar lubang anusnya dan aku jilati lubang anus Naning, ternyata dia mengerang keasyikan dan tanganku menggesek-gesek vagina Naning dan memasukan jari ke vaginanya. "Aah.. stt sstt ya.. Sep.. dimasukkan saja.. a.. aku tidak.. sabar.. manna kontolmu.. ma.. sukin cepat!" Naning tidak sabar sekali dengan kocokan batang kemaluanku.

Aku mengarahkan batang kemaluanku ke vagina Naning dan aku memperlebar selangkangan Naning agar lebih leluasa untuk kocokan batang kemaluanku dan sedikit tekanan, "Bleess.. slleep.." batang kemaluanku langsung masuk ke lubang kenikmatan Naning dengan diiringi dengan erangan Naning menerima batang kemaluanku masuk. "Ah.. ye.. goyang.. Sep.. sstt.." Aku langsung mengocok vagina Naning dengan tempo yang sedang. "Auggh.. hem.. ye.. te.. rus.. cepat.. ah.. hm.." Naning pun ikut menggoyangkan pantatnya maju-mundur untuk mengimbangi kocokan batang kemaluanku, lalu aku tidak sabaran dan mempercepat kocokan batang kemaluanku. "Ya.. ya.. ya.. te.. rus.. ah.. ya.. da.. lam.. Sep.. aku.. ke.. luar.." Naning menggeliat tanda dia mau orgasme yang ketiga kalinya. "Ta.. han.. Ning.. aku juga.. mau.. ye.. ah.. ke.. luar.." aku makin mempercepat dengan memegang pinggul Naning. Beberapa menit, aku terasa mencapai puncak, terasa spermaku kumpul di ujung batang kemaluan dan mau aku semprotkan. "Ya.. kit.. a.. ba.. reng.. ya.. aku.. ke.. luar.. ya.." aku tidak kuat lagi menahan desakan sperma yang sudah penuh dan.. "Sa.. tu.. Du.. a.. Ti.. g.. crot.. crott ser.. ser.."aku menyemprotkan spermaku di dalam vagina Naning sampai lima semprotan dan Naning jatuh lemas tidak berdaya di atas ranjangnya, aku sedikit mengocok batang kemaluanku dan masih keluar sperma sisa di dalamnya.

"Makasih ya.. Mbak Naning, vagina kamu cengkramannya bagus kok," bisikku di telingnya.
"Ah.. kamu bisa saja.. batang kemaluan kamu juga kocokannya hebat.. kapan-kapan aku mau lagi," saut Naning sambil meraba-raba dadaku.
Dan kami tidur bareng saat itu dengan tubuh yang telanjang tanpa apa-apa. Sampai beberapa jam kemudian aku terbangun dari tidurku, dan aku bangun dari tidurku dan melihat Mbak Naning tidak ada di sampingku dan aku keluar dari kamar Naning sambil membawa pakaianku dan aku masih telanjang. Ternyata Naning mandi dan aku sengaja menunggunya di ruang depan sambil mengocok-ngocok batang kemaluanku agar tegang lagi. Dan beberapa menit Naning keluar dan mendekatiku, "Lho.. kok tidak dipake bajunya, tuh.. batang kemaluan kamu berdiri lagi," dan Naning duduk di sebelahku dengan pakai belitan handuk saja.
Ayo dong mbak sekali lagi mainnya”
Ya udah ayo
Diapun langsung memelukku dan mengarahkan kontolku ke vaginanya . dan kepalaku pas kena payudaranya .diapun menggoyangnya .aku ingat adegan sex ,akupun langsung mengangkat mbak nuning sambil terus meng hujamkan ke vaginanya. Akupun langsung membaringkanya ke tempat tidur sambil ku angkat kedua kakinya sambil terus aku sodok tak berapa lama diapun sampai.
04.23

Ganasnya Sahabat Istriku Yang Montok Dan Binal

Indo Player 18 - Siang itu pertemuanku dengan client makan waktu lebih cepat dari perkiraan. Jam masih menunjukkan jam 11.00, paling sampai kantor pas jam istirahat dan pasti sdh sepi, pada makan siang diluar kantor mmm kubelokkan mobilku, dan kutuju satu arah pasti kantor Tari istriku Istriku seorang wiraswasta, berkantor di daerah Tomang.
Eee mas Tommy, tumben muncul siang-siang begini? Dina sekretaris Tari menyambutku
Sepi amat..? udah pada istirahat..? sahutku sambil melangkah masuk kantor yang tampak sepi.

Mmm Tari ke customer sama pak Darmo, Liliek dan Tarjo nganterin barang dan katanya Tari sekalian meeting dengan customer sukri lagi Dina suruh beli makan siang, tunggu aja mas diruangan Tari.. celoteh Dina yang berjalan di depanku memperlihatkan pantatnya yang montok bergoyang seirama dengan langkah kakinya Aku masuk ke ruangan Tari, kujatuhkan pantatku ke kursi direktur yang empuk

Dalam hati aku mengutuk habis-habisan, atas kesialanku hari ini malah sampe disini, ketemu ama Dina oh ya Dina sebenarnya adalah sahabat Tari waktu kuliah, janda beranak 2 ini diajak kerja istriku setelah setahun menjanda orangnya cantik, ramah cuma sebagai lelaki aku kurang menyukai karakternya terutama dandanannya yang selalu tampak menor, dengan tubuhnya yang montok tetenya gede sebanding dengan pantatnya yg juga gede, pokoknya bukan type wanita yg kusukai dan menurutku kulitnya terlalu putih jadi tampak kaya orang sakit-sakitan walaupun kata Tari, Dina orangnya sangat cekatan dan sangat doyan kerja alias rajin Kubuka laptopku dan kunyalakan kucari-cari file yang kira-kira bisa menemaniku disini daripada aku hrs ngobrol sama Dina, yang menurutku bukan temen ngobrol yang asyik wow di kantong tas laptopku terselip sebuah CD wiih DVD bokep punya Rudy ketinggalan disini lumayan juga buat ngabisin waktuku nungguin Tari. Mmmm Asia Carera lumayan bikin ngaceng juga setelah kira-kira setengah jam melihat aksi seks Asia Carera melawan aksi kasar Rocco Sifredi

Ooo.. ooo.. mas Tommy nonton apa tuuuh sorry mas Tommy mau minum apa..? panas, dingin hi..hi.. pasti sekarang lagi panas dingin kan..? suara Dina bagaikan suara petir disiang bolong dengan nada menggodaku
Ah kamu bikin kaget aja ngg dingin boleh deh mm ga ngrepotin neeh..? sahutku sambil memperbaiki posisiku yang ternyata dari arah pintu, layar laptopku keliatan banget sial lagiiii. aahh masa bodo laahh toh Dina bukan anak kecil.. Dina masuk ruangan lagi sambil membawa 2 gelas es jeruk..

Mas Tommy boleh dong Dina ikutan nonton mumpung lagi istirahat kayanya tadi ada Rocco sifredi yak..? kata Dina sambil cengar cengir bandel..
ha kamu tau Rocco Sifredi juga..? tanyaku spontan agak kaget juga, ternyata wanita yang tiba-tiba kini jadi tampak menggairahkan sekali di mataku, tau nama bintang film top bokep Rocco Sifredi
Woo bintang kesayangan Dina tuuuh.. sahut Dina yang berdiri di belakang kursiku
Kamu sering nonton bokep..? tanyaku agak heran sebab Dina setelah menjanda tinggal dg orang tuanya dan rumahnya setahuku ditinggali banyak orang

Iya tapi dulu waktu masih sama begajul itu.. sahut Dina enteng dan membuatku ketawa geli mendengar Dina menyebut mantan suaminya yang kabur sama wanita lain Suasana hening tapi tak dapat dielakkan dan disembunyikan nafas kami berdua sdh tak beraturan, bahkan beberapa kali kudengar Dina menghela nafas panjang ciri khas wanita yang hendak mengendorkan syaraf birahinya yang kelewat tegang dan beberapa kali kudengar desisan lembut, seperti luapan ekspresi yang kuartikan Dina sudah larut dalam aksi para bintang bokep di layar monitor Sementara keadaanku tak jauh beda.. celanaku terasa menyempit desakan batang kemaluanku di selangkangan yang mengeras sejak setengah jam yang lalu, mulai menyiksaku dalam kondisi seperti ini biasanya, aku melakukan onani di tempat.. Tapi kali ini masak onani di depan Dina..? ampuuuunn siaal lagiii..!

Din.. kamu suka Rocco Sifredi..? memang suka apanya..? tanyaku memulai komunikasi dengan Dina yang desah napasnya makin memburu tak beraturan dan sesekali kudengar remasan tangannya seolah gemas pada busa sandaran kursi yang kududuki
Mmm hhh.. apanya yak..? iih mas Tommy nanyanya sok ga tau.. sahut Dina sambil mencubit pundakku entah siapa yang menuntun tanganku untuk menangkap tangan Dina yang sedang mencubit mmm Dina membiarkan tanganku menangkap tangannya
Kamu ga cape, berdiri terus duduk sini deh..? kataku sambil tetap menggenggam tangan Dina, kugeser pantatku memberi tempat untuknya, tapi ternyata kursi itu terlalu kecil untuk duduk berdua, apalagi untuk ukuran pantat Dina yang memang gede

Ganasnya Sahabat Istriku Yang Montok Dan Binal

Pantat Dina kegedean sih mas kata Dina sambil matanya melempar kerling aneh, yang membuat darahku berdesir hebat, akhirnya Dina menjatuhkan pantatnya di sandaran tangan.. oooww aku dihadapkan pada paha mulus yang bertumpangan muncul dari belahan samping rok mininya dan entah sejak kapan kulit putih ini menjadi begitu menggairahkan dimataku..? Kembali perhatian kami tercurah pada aksi seks dilayar laptop sesekali remasan gemas tangan lembutnya pada telapak tanganku terasa hangat dimana tangan kami masih saling menggenggam dan menumpang diatas paha mulus Dina
Iiih Gila Dina sudah lama enggak nonton yang begini.. kata Dina mendesah pelan seolah bicara sendiri.. menggambarkan kegelisahan dan kegalauan jiwanya
kalo ngerasain..? tanyaku menyahut desahannya tadi

Apalagi jawabnya pendek serta lirih sambil matanya menatapku dengan tatapan jalang yang bisa kuartikan sebagai tantangan, undangan atau sebuah kepasrahan, kutarik lembut tangannya dan diikuti tubuh montoknya kini pantat montok Dina mendarat empuk di pangkuanku sedangkan tanganku melingkar di pinggangnya yang ternyata cukup ramping tak berlemak Iblis dan setan neraka bersorak sorai mengiringi pertemuan bibir kami yang kemudian saling mengulum dan tak lama lidah kami saling belit di rongga mulut mmm tangan Dina melingkar erat di leherku dengan gemetaran kulayani serangan panas janda cantik berumur 32 tahun ini seolah ingin memuaskan dahaga dan rindu dendamnya lewat aksi ciuman panasnya

Tanganku memang dari dulu trampil memainkan peran jika dihadapkan dengan tubuh wanita
menelusup ke balik blazer hitam yang dikenakan Dina dan terus menelusup sampai menyentuh kulit tubuhnya sentuhan pertamaku pada kulit tubuhnya membuat Dina menggeliat resah dan menggerang gemas rangkulan tangannya semakin erat di leherku sementara ciuman bibirnya juga semakin menggila mengecupi dan mengulumi bibirku tanganku mulai merambah bukit dadanya yang memang luar biasa montok, yang jelas diatas cup B sebab buah dada Tari istriku yang ber bra 36B jauh tak semontok buah dada Dina Tiba-tiba Dina meronta keras, saat tanganku meremas lembut buah dadanya yang mengeras akibat terangsang birahi tinggi.
Ooohh mas Tommy suudaah mas hhh.. hhh jangan mas, Dina ga mau menyakiti Tarihh ooohh.. kalimat diantara desah nafas birahi ini tak kuhiraukan dan rontaan kerasnya tak berarti banyak buatku tanganku yang melingkar di pinggangnya tak mudah utk dilepaskannya

Ada apa dengan Tari..? ga akan ada yang merasa disakiti atau menyakiti selama ini jadi rahasia ayo sayang waktu kita tak banyak nikmatilah apa yang kamu ingin nikmati bisikku lembut di sela-sela aksi bibir dan lidahku di leher jenjang berkulit bersih milik janda cantik bertubuh montok ini
Ampuuun mas, oooww Dina ga tahaaan hh..hh ssshhh rengek Dina memelas yang tak mampu membendung gelegak birahi yang mendobrak hebat pertahanannya Blazer hitam yang dikenakan Dina sudah teronggok dibawah kursi putar yang kami gunakan sebagai ajang pergulatan dibalik blazer hitam, tubuh montok berkulit putih mulus itu hanya mengenakan penutup model kemben berbahan kaos, sehingga dari dada bagian atas sampai leher terbuka nyata bergetar syahwatku menyaksikan pemandangan ini buah dadanya yang montok dengan kulit putih bersih, mulus sekali sehingga urat-urat halus berwarna kebiruan tampak dipermukaan.. buah dada montok yang sedang meregang nafsu birahi itu tampak mengeras, memperlihatkan lembah yang dalam di tengahnya tampak bergerak turun naik seirama dengan nafas birahinya yang mendengus-dengus tak beraturan iihh menggemaskan sekali.. woow.. bukan main..! begitu tabir berbahan kaos warna orange itu kupelorotkan ke bawah.. muncullah keindahan yang menakjubkan dari sepasang bukit payudara yang asli montok dan sangat mengkal, hanya tertutup bra mini tanpa tali, sewarna dengan kulit mulusnya

Oooohh.. maaasss..? desahnya lirih ketika tabir terakhir penutup payudaranya meninggalkan tempatnya dan secara refleks Dina menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya, tapi dimataku, adegan itu sangat sensual.. apalagi dengan ekspresi wajahnya yang cantik sebagian tertutup rambutnya yang agak acak-acakan matanya yang bereye shadow gelap menatapku dengan makna yang sulit ditebak
Mas.. janggaaan teruskan Dina takuut Tari datanghhh hhh bisiknya dengan suara tanpa ekspresi tapi aku sdh tak mampu mempertimbangkan segala resiko yg kemungkinan muncul lembah payudara Dina yang dalam itulah yang kini menggodaku maka kubenamkan wajahku ke dalamnya lidahku terjulur melecuti permukaan kulit halus beraroma parfum mahal kontan tubuh bahenol di pangkuanku itu menggelepar liar, spt ikan kehilangan air, ditambah amukan janggut dan kumisku yang sdh 2 hari tak tersentuh pisau cukur

Ampuuuunnn maaass. iiiihhh gellliii aaahh mmmssssshhh.. ooohh rengek dan rintihannya mengiringi geliat tubuh indah itu wooow jemari lentiknya mulai mencari-cari. dan menemukannya di selangkanganku bonggolan besar yang menggembungkan celanaku diremas-remas dengan gemas sementara aku sedang mengulum dan memainkan lidahku di puting susunya yang sudah menonjol keras berwarna coklat hangus tanganku menggerayang masuk kedalam rok mininya yg semakin terangkat naik kudapatkan selangkangan yang tertutup celana dalam putih dan kurasakan pada bagian tertentu sudah basah kuyub, Dina tak menolak ketika celana dalam itu kulolosi dan kulempar entah jatuh dimana

Dina mengerang keras dengan mata membelalak, manakala jariku membelah bibir vaginanya yang sudah sangat basah sampai ke rambut kemaluannya yang rimbun bibir cantik yang sudah kehilangan warna lipsticknya itu gemetaran layaknya orang kedinginan terdengar derit retsluiting.. ternyata jemari lentik Dina membuka celanaku dan menelusup masuk kedalam celana kerjaku kulihat matanya berbinar dan mulutnya mendesis seolah gemas, ketika tangannya berhasil menggenggam batang kemaluanku sesaat kemudian batang kemaluanku sudah mengacung-acung galak di sela bukaan retsluiting celanaku dalam genggaman tangan berjari lentik milik Dina makin lebar saja mata Dina yang menatap jalang ke batang kemaluanku yang sedang dikocok-kocoknya lembut
Aaaah mass Tommyy mana mungkin Dina sanggup menolak yang seperti ini hhhh. ssss.sssshhh lakukan mas.. oohhh toloong bikin Dina lupa segalanya mas Dina ga tahhaan kalimatnya mendesis bernada penuh kepasrahan, namun matanya menatapku penuh tantangan dan ajakan Kurebahkan tubuh montok Dina di meja kerja Tari yang lebar setelah kusisihkan beberapa kertas file dan gelas minum yang tadi ditaruh Dina diatas meja itu.
sementara laptopku masih terbuka dan adegan seks dilayar monitornya, sementara jari tengahku tak berhenti keluar masuk di liang sanggama Dina yang sangat becek mungkin benar kata orang, cewek yang berkulit putih cenderung lebih basah liang sanggamanya seperti halnya Dina, cairan liang sanggamanya yang licin kurasakan sangatlah banyak sampai ada tetesan yang jatuh di atas meja.Dina sudah mengangkangkan kakinya lebar-lebar menyambut tubuhku yang masuk diantara kangkangan pahanya, aku berdiri menghadap pinggiran meja, dimana selangkangan Dina tergelar tubuh Dina kembali menggeliat erotis disertai erangan seraknya ketika palkonku mengoles-oles belahan vaginanya, sesekali kugesek-gesekan ke clitorisnya yang membengkak keras sebesar kacang tanah yang kecil.. bukit vaginanya yang diselimuti rimbunnya rambut kemaluan yang tercukur rapi

Ayoooo maasss lakukan sekaraaang Dina ga tahaaannhh..hhh rengek Dina memelas. Bibir cantik itu menganga tak bersuara, mata bereye shadow gelap itu membelalak lebar dengan alis berkerinyit gelisah, ketika palkonku membelah bibir vaginanya dan merentang mulut liang sanggamanya kurasakan palkonku kesulitan menembus mulut liang sanggama Dina yang sudah berlendir licin Tubuh Dina meregang hebat diiringi erangan keras, manakala palkonku memaksa otot liang sanggama Dina merentang lebih lebar kedua tangannya mencengkeram keras lenganku sewaktu pelan-pelan tapi pasti batang kemaluanku menggelosor memasuki liang sanggama yang terasa menggigit erat benda asing yang memasukinya baru tiga perempat masuk batang kemaluanku, palkonnya sudah menabrak mentok dasar liang sanggama sempit itu, kembali tubuh montok Dina menggeliat merasakan sodokan mantap pada ujung leher rahimnya. Sepasang kaki Dina membelit erat pinggangku sehingga menahan gerakku bibir cantik yang gemetaran itu tampak tersenyum dengan mata berbinar aneh

Mas Tommy tau kenapa Dina suka Rocco Sifredi..? bisik Dina dengan tatapan mata mesra kujawab dengan gelengan kepalaku
Perih-perih nikmat kaya sekarang ini Dina pingin disetubuhi Rocco Sifredi ayoo mas.. beri Dina kenikmatan yang indah bisik Dina sambil mengerling penuh arti, belitan kaki di pinggangku dilonggarkan, pertanda aku boleh mulai mengayun batang kemaluanku memompa liang sanggamanya. Kembali suara erangan dan rintihan Dina mengalun sensual mengiringi ayunan batang kemaluanku yang pelan dan kalem keluar masuk liang sanggama yang kurasakan sangat menggigit saking sempitnya, walaupun produksi lendir pelicin vagina wanita bertubuh montok ini luar biasa banyaknya, sampai berlelehan ke meja kerja yang jadi alas tubuhnya..

Punya kamu sempit banget Din aku seperti menyetubuhi perawan Bisikan mesraku tampak membuat janda beranak dua itu berbunga hatinya.. wajahnya tampak berseri bangga.
Punya mas Tommy aja yang kegedean kaya punya Rocco Sifredi Dina suka sama yang begini gemesssiiin hhh hhhoohhh mmmaasss belum selesai kalimat Dina, kupercepat ayunan pinggulku.. membuat mata Dina kembali membelalak, bibirnya meringis memperlihatkan gigi indah yang beradu, mengeluarkan desis panjang.
Teeruuuss maaasss ammppuunn nikkmaaat bukan main.. oooohhh aaaaaahhh eeeenngghh.. ceracaunya dengan suara setengah berbisik sesaat kemudian aku merasakan serangan balasan Dina Dengan gemulai janda cantik ini memutar pinggulnya, pinggangnya yang ramping bergerak menjadi engsel Luar biasa nikmat yang kurasakan di siang tengah hari bolong itu Suara berdecakan yang semakin keras di selangkangan kami menandakan semakin banjirnya lendir persetubuhan dari liang sanggama Dina

Wajah cantik Dina semakin gelisah mulutnya komat-kamit seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tak ada suara yang keluar, hanya desah dan erangannya yang keluar alisnya yang runcing semakin berkerut apalagi matanya yang kadang membelalak lebar kadang menatapku dengan sorot mata gemas
Oooooouuuuwww..!! mmmaaaaassssss. Diii..naa ga tahaann. mmmmmhhh!! Kegelisahan dan keresahannya berujung pada rengekan panjang seperti orang menangis dibarengi dengan pinggul yang diangkat didesakan ke arahku bergerak-gerak liar Aku tanggap dengan situasi wanita yang dihajar nikmatnya orgasme segera kuayun batang kemaluanku menembus liang sanggama Dina sedalam-dalamnya dengan kecepatan dan tenaga yang kutambah akibatnya tubuh Dina semakin liar menggelepar di atas meja kerja Tari kepalanya digeleng-gelengkan dengan keras ke kanan dan ke kiri sehingga rambutnya semakin riap-riapan di wajahny
Ammmpppuuunnn. oooohhh nnnggghhh. niikmmmaattnya. hhoooo. suara Dina seperti menangis pilu Ya ammmpppuunn. kurasakan nikmat bukan main.. dinding liang sanggama wanita yang tengah diamuk badai orgasme itu seakan mengkerut lembut menjepit erat batang kemaluanku, kemudian mengembang lagi enam atau tujuh kali berulang membuatku sejenak menghentikan ayunan kontolku, pada posisi di kedalaman yg paling dalam pada liang sanggama Dina

Tubuh Dina tergolek lunglai nafasnya tersengal-sengal, tampak dari gerakan dada montoknya yang naik turun tak beraturan wajahnya yang miring ke samping kanan tampak kulitnya berkilat basah oleh keringat birahinya, sementara mata ber eyeshadow tebal itu tampak terpejam spt orang tidur rambut panjang yang dicat blondie tampak kusut, awut-awutan menutupi sebagian wajah cantiknya. Kira-kira setelah dua menit batang kemaluanku mengeram tak bergerak di liang sanggama yang semakin becek dengan gerakan lembut kembali kugerakkan pinggulku mengantarkan sodokan keliang sanggama Dina Tubuh montok itu kembali menggeliat lemah sambil mulutnya mendesis panjang Dina membuka matanya yang kini tampak sayu
Ssssshh mmm luar biasa. desah Dina sambil tersenyum manis. Kedua tangannya meraih leherku dan menarik ke arah tubuhnya. Tubuhku kini menelungkupi tubuh montok Dina, Dina memeluk tubuhku erat sekali sehingga bukit payudaranya tergencet erat oleh dada bidangku seolah balon gas mau meletus, tak hanya itu sepasang pahanya dilingkarkan di pinggangku dan saling dikaitkan di belakang tubuhku Woooww leherku disosotnya dengan laparnya jilatan dan kecupan nakal bertubi-tubi menghajar leher dan daun telingaku terdengar dengus nafasnya sangat merangsangku aku dibuat mengerang oleh aksinya

Ayo sayang, tuntaskan hasratmu Dina boleh lagi enggak? bisiknya manja sambil bibirnya mengulum nakal daun telingaku. Kurasakan pantat montok Dina bergerak gemulai, membesut hebat batang kemaluanku yang terjepit di liang sanggamanya, sejenak kunikmati besutan dan pelintiran nikmat itu tanpa balasan.. karena kuhentikan ayunan kontolku
Kamu ingin berapa kali..? sahutku berbisik tapi sambil mengayunkan batang kemaluanku dalam sekali.. Eeeeehhhhhhhh! sampe pingsan Dina juga mauuuuuhhhhhh! jawabnya sambil terhentak-hentak akibat rojokanku yang kuat dan cepatAku mengakui kelihaian janda 2 anak ini dalam berolah sanggama, kelihaiannya memainkan kontraksi otot-otot perutnya yang menimbulkan kenikmatan luar biasa pada batang kemaluan yang terjebak di liang sanggamanya yang becek tehnik-tehnik bercintanya memang benar-benar canggih Tari istriku wajib berguru pada Dina, pikirkuTapi rupanya Dina tak mampu berbuat banyak menghadapi permainanku yang galak dan liar Setelah pencapaian orgasmenya yang ke tiga Wajah Dina semakin pucat, walaupun semangat tempurnya msh besar

Ooooww my God ayo sayaaang Dina masih kuat desisnya berulang-ulang sambil sesekali pantatnya menggeol liar, mencoba memberikan counter attack Aku tak ingin memperpanjang waktu, walau sebenarnya masih blm ingin mengakhiri, tapi waktu yang berbicara hampir 2 jam aku dan Dina berrpacu birahi diatas meja kerja Tari. Aku mulai berkonsentrasi untuk pencapaian akhirku aku tak peduli erangan dan rintihan Dina yang memilukan akibat rojokanku yang menghebat
Ooohkk.. hhookkhh.. ooww.. sayaaang keluarkan.. di di.. mulutkuuu yakkkhh..hhkk.. Sebagai wanita yg berpengalaman Dina tahu gelagat ini diapun mempergencar counter attacknya dengan goyang dan geolnya yang gemulai kuku jarinya yang panjang menggelitiki dada bidangku dan aku mengeram panjang sebelum mencabut batang kemaluanku dari liang becek di tengah selangkangan Dina dan dengan lincah Dina mengatur posisinya sehingga kepalanya menggantung terbalik keluar dari meja, tepat didepan palkonku yang sedang mengembang siap menyemburkan cairan kental sewarna susu

Dina mengangakan mulutnya lebar-lebar dan lidahnya terjulur menggapai ujung palkonku Hwwwoooohhh!!!!! ledakan pertama mengantarkan semburatnya spermaku menyembur lidah dan rongga mulutnya aku sendiri tidak menyangka kalo sebegitu banyak spermaku yang tumpah. bahkan sebelum semburan berakhir dengan tidak sabar batang kemaluanku disambar dan dikoloh dan disedot habis-habisan.
Dina duduk diatas meja sambil merapikan rambut blondienya yang kusut, sementara aku ngejoprak di kursi putar..
Wajah kamu alim ternyata mengerikan kalo sedang ML mas? celetuk Dina sambil menatapku dengan pandangan gemas dengan senyum-senyum jalang.
Siang ini aku ketemu singa betina kelaparan sahutku letoy.
Salah mas, yang bener kehausan peju mas Tommy bikin badanku terasa segarha.. ha..ha.. sambut Dina sambil ketawa ngakak

Waaakks mati aku mas, Tari dateng tuuuhh! Tiba-tiba Dina loncat turun dari meja dengan wajah pucat, buru-buru merapikan pakaian sekenanya dan langsung cabut keluar ruangan akupun segera melakukan tindakan yg sama waaah di atas sepatuku ada onggokan kain putih ternyata celana dalam pasti milik Dina, segera kusambar masuk ke tas laptop dan aku segera masuk ke kamar mandi yg ada di ruang kerja Tari.
Yaaang chayaaang. bukain doong suara Tari sambil mengetok pintu kamar mandi
Hei.. bentar sayang dari mana aja..? sahutku setengah gugup dari dalam kamar mandi. Ketika pintu kubuka Tari langsung menerobos masuk busyeet Tari menubrukku dan aku dipepetin ke wastafel aku makin gugup
Sssshhhh untung kamu dateng say ga tau mendadak aja, tadi dijalan Tari horny berat tanpa basa basi lagi celanaku dibongkarnya dan setelah batang kemaluanku yang masih loyo itu di dapatnya, segera istriku ini berlutut dan melakukan oral sex. meski agak lama, tapi berhasil juga kecanggihan oral sex Tari istriku membangunkan kejantananku yang baru mo istirahat tanpa membuka pakaiannya Tari langsung membelakangiku sambil menyingkap rok kerjanya sampai ke pinggang, pantat Tari kalah montok dibanding Dina, namun bentuknya yang bulat, mengkal sangat seksi di mataku sesaat kemudian cd Gstring dan stocking Tari sdh lolos dari tempatnya

C mon darling. hajar liang cinta Tari dari belakang dengan suara dengus nafas penuh birahi Tari mengangkangkan kakinya sambil menunggingkan pantatnya Memang istriku akhir-akhir ini sangat menyukai gaya doggie stylelebih menyengat katanya sesaat kemudian kembali batang kemaluanku beraksi di liang sanggama wanita yang berbeda Dalam posisi doggie style, Tari memang lihay memainkan goyang pantatnya yang bulat secara variatif dan apalagi aku sangat suka melihat goyangan pantat seksi Tari, membuat aku semakin semangat menghajar liang sanggama Tari yang tak sebecek Dina Untungnya Tari adalah type wanita yang cepat dan mudah mencapai puncak orgasme.. nggak sampai 10 menit kemudian Tari mulai mengeluarkan erangan-erangan panjang aku hafal itu tanda-tanda bahwa istriku menjelang di puncak orgasme, maka segera kurengkuh pinggangnya dan kupercepat rojokan batang kemaluanku menghajar liang sanggama Tari tanpa ampun

Tommm Tommmy gilaaa aaahkk niiikkmaaatt bangeeett!!! jeritan kecil Tari itu dibarengi dengan tubuh sintal Tari yang gemetaran hebatpantat seksinya menggeol-geol liar menimbulkan rasa nikmat luar biasa pada batang kemaluanku yang terjepit di liang sanggamanya aku tak menahan lagi semburatnya spermaku yang kedua utk hari ini
Ma kasih Tommy chayaang kata Tari sesaat kemudian sambil mendaratkan kecupan mesra dibibirku.. Setelah membersihkan sisa-sisa persetubuhan, aku pamit untuk kembali ke kantor, sementara Tari masih berendam di bath up. Dina sudah duduk rapi di mejanya ketika aku keluar dari ruangan Tari, kudekati dia

Ssshh nggak takut masuk angin, bawahnya ga ditutup..? bisikku sambil kuselipkan celana dalam putih Dina kelaci mejanya mata Dina melotot dengan mimik lucu
Ronde kedua niih yee..? celetuknya nakal setelah tahu Tari tak ikut keluar dari ruangan.
Aku melenggang memasuki mobilku, sambil memikirkan follow up ke Dina.. yang ternyata sangat menggairahkan.
04.04

Ngentot Dengan Titin Yang Sedang Sakit Hati

Indo Player 18 - Namanya titin usia sekitar 30an tinggi semampai kulit kuning langsat namun yg buat dia berbeda dari perempuan lain yaitu toge dan kaki yg jenjang..dia bekerja dirumah ku sudah 5thn, dirumah dia bekerja menjaga keponakan2 ku.aku Gaga usia 29thn tinggi 185cm bb 90kg Otong P19cm L 2,4cm.

Walau dirumah kami tinggal 2 KK yaitu aku dan istriku kemudian kakak ku, suaminya dan anak2 nya 2org,aku selalu saja terus perhatikan titin yang selalu membuat ku berkhayal tinggi untuk menikmati tubuhnya itu.
Aku bekerja sebagai pelayan public ( SPBU Pemerintah ) yg sangat susah mendapatkan cuti kerja,sehingga kesempatan itu sangatlah tidak mungkin kudapatkan.

Setelah 5bulan kerja titin dirumah ku akhirnya kesempatan itu dating setelah mertua ku dari kampong meminta istriku pulang karena kakek istriku meninggal dunia,kemudian aku antar istriku pulang kampong dengan jarak tempuh kurang lebih 100KM aku menggunakan mobil untuk mengantar istriku pulkam,namun aku tidak bisa menginap dirumah mertuaku dikarenakan pekerjaan ku aku terpaksa langsung pulang kerumah ku.

Pergi pagi bersama istriku dan kembali pulang sendiri kerumah tiba pukul 10 malam,dengan badan yg lelah aku langsung istirahat tanpa babibu lg ku baringkan badan ku,tiba2 terbesit dikhayalan ku si titin.

Ngentot Dengan Titin Yang Sedang Sakit Hati

Baru stengah khayalan Hp ku bordering ternyata panggilan dari kantor ku yang mengatakan aku besok gak usah masuk kerja karena stok BBM telah habis.dengan hati yg senang aku pun tertidur dengan lelapnya sehingga keesokan hari terbangun ku lihat jam sudah pukul 10 pagi.

Beranjak dari tempat tidur hendak mandi ku perhatikan rumah kosong dan aku mencari disetiap ruangan gak ada sama sekali orang dirumah, namun setelah ku cek keruangan keluarga ada sosok seorg perempuan yaa bisa ditebak dia itu Titin.
Dengan basa basi aku Tanya titin kemana semua orang “ tin..mana anak2 dan kakak ? “
dia menjawab dengan sedikit kaget “ ohh..mereka pergi semua ke rumah Bang Ija..kok gak ikut gaa ? ( titin seumuran dengan ku dan kami bukan keluarga bangsawan yg harus dipanggil tuan atau nyonya ) “

“ ahh..malas dan capek aku tin semalam baru dari Tanjung B***I..aku mandi dulu ya tin “ aku berlalu ke kamar mandi sambil mandi aku mengkhayal (tanpa coli gan,Cuma elus2 otong aja).
Setelah selesai mandi aku gabung denga titin diruang keluarga untuk menonton TV, titin ingin beranjak dari ruangan itu lalu aku tegur dia
“ lahh..kenapa aku datang kau pergi tin ?” tapi aku melihat muka titin lesu sperti habis nangis
“ kenapa kau tin ?” ku coba ada apa dengan dia sambil berdiri mendekati dia.
“ gak apa2 gaa..” namun air matanya menetes lagi.
“ udah ceritalah sama ku mana tau bisa ku bantu” aku coba buat dia tenang.
“ suami ku sudah 3minggu gak pulang,tapi sewaktu dia pulang kutanyakan kemana saja dia,dia malah marah2 sama ku” curhat si titin buat aku sedikit terharu.
Ku raih tangannya dank u coba mendekapnya, walau sedikit melawan akhirnya dia mau ku peluk.

“sudahlah..mungkin dia lagi stress” nasehat ku ke dia sambil ku seka air matanya.
Setelah dia dalam peluk ku, kucoba beranikan diri mencium keningnya,pipinya dan perlahan ke bibirnya..ajibbb dia gak melawann tapi tiba2 dia melepaskan ciumanku dan mendorong ku ke sofa dimana kami duduk tadi.

“ apa2an ini gaa..” dengan nada emosi karena kaget
“ maaf tin..selama ini aku sudah menahan rasa kagumku sama mu, namun kali ini aku kelepasan” sambil ku tarik tangannya untuk menenangkan dia. Kucoba kembali mencium dia akhirnya dai mau juga
“hhmmm…ehhhh uhhhh” desahannya saat ku lahap semua sisi didalam mulutnya, perlahan tangang ku bermain dipantatnya desahannya pun semakin cepat mengikuti aluanan nafasnya yg ku tebak sudah mulai ke puncak rangsangan,ciuman ku pun mulai turun ke leher dan kupingnya juga habis ku jilatin.

Tangan titin mulai bergerak perlahan ke dada,perut dan otong ku. Posisi awal kami yg berdiri kini sudah terduduk disofa panjang ruang keluarga,ciuman demi ciuman yg buas melahap habos kesedihan titin yang tadi. Aku pun mulai meremas2 toge titin dari luar baju kaosnya kemudian masuk merayap kedalam baju titin hingga sampai pada pengkait Bra titin dengan sekali Klik lepas pengait Bra_nya.

Dengan respon yg sedikit kaget namun titin hanya terdiam menikmati ciuman kami,lalu ku buka bajunya dan Bra_nya menyembullah toket yg selama ini hanya jd khayalan ku,dan kini sudah didepan mata, ku lahap habis ku permainkan putingnya hingga dia lemass menahan gelinya permainan lidah ku pada seluruh toket dan perutnya.

“ hhmmm…uhhhh…ahhh truss gaa truss..persetan semuanya” ludengar desahan dan ocehan titin.
Truss ku lahap habis seluruh tubuhya kemudian aku mulai menrik celana pendek titn dan titin pun mengangkat sedikit pantatnya agar mudah aku tarik celananya..
“ woooww…mulus banget punya mu tinn” aku terkagum dengan mekinya yg spertinya baru dicukur jembutnya.

Dengan dua jari ku buka mekinya agar dapat ku mainkan clitorisnya, setelah dapat dengan rakus ku jilat,hisap setiap sisi mekinya dan ku masukan lidah ku kedalam mekinya dia mengerangg,
“ Gaaa…truss enakk bangett enakk sayanggg” ocehan yg selalu kudengar setiap kali bersetubuh dengan tante atau istriku.
“ gaa..akuuuu keeLLllluaarr..aahhhhh” lain rasanya dengan air liur dank u pastikan itu cairan kenikmatan titin.

Setelah ku sapu habis meki titin, aku pun menyodorkan otong ku kemulutnya titin.
“ gantiann yaa sayangg “ sambil ku sodorkan otong kedepan muka titin.
Dengan mesra dia cium,jilat lalu masuk semua otong kedalam mulutnya. Dia oral otong sampai aku gemetaran aku dibuatnyaa..setelah aku puas di oralnya kusuruh titin nungging di atas sofa agar bisa ku doggy dia sambil aku berdiri..
“ pelan sayannngg…ahhh ahhh ampunnn” pelan2 kumasukan otong keluar masuk agar terbuka sedikit lobang mekinya yg merah ituu…
“ semuaa gaaa..puassskan aku gaaa..ayoo sayaanngg”
Ku kentot titin dengan emosi yg selama ini ku pendam karena ingin merasakan tbuhnya..

Ku kira sudah ada 20menit aku sodok dia dari belakang,akhirnya kami ganti posisi, ku telentangkan dia di sofa tapi ku letakkan kedua kakinya ke bahu ku..posisi ini yg selalu ku bayangkan selama ini Karena kaki titin yg jenjang itu.
Gaya ini buat titin menjerit karena yg kutau gaya ini sangat mebuat geli meki perempuan2 yg pernah kutiduri..
“ yaahhhh…ouuhhh…enakk gaa truss sayangg truss kentot aku semau muu” ocehan titin yg membuat aku semakin buass.
“ gaaa…geli gaaa truss sayanggg aku mau keelllluuarr..” dia mau keluar untuk kedua kalinya.

“tahannn tinn,..aku juga mau keluarr..sama2 sayanggg “ kaki ku sudah gak tahan menahan getaran2 nikmat dari titin..dan akhirnyaa
“aahhhhhh…yaahhhhh”kami berdua melenguhh bersama, sperma ku bermuncratan didalam rahim titin
“ maaf tin ku buang kedalam” aku sedikit takut dia hamil gan
“ gak apa2 gaa..aku KB tiap bulan kok” dengan memberikan senyum terbaiknya ke aku
“makasih yaa sayangg “ aku mencium keningnya “ sama2 sayang buat kenikmatan yg gak pernah aku dapat dari suamiku itu” titin mengecup bibirku.